TUGAS 7

Tugas ini merupakan review semua tugas DSS, dimana kita saling memberi komen akan blog teman. Diharapkan lewat blog ini didapatkan saran dan pendapat yang komperensif akan tiap tugas…ayo semangat memberi komentar yang berbobot yah…

TUGAS 6 EXPERT CHOICE

TOPIK : MEMILIH SEKOLAH MENENGAH ATAS

 

Pada tugas ini saya mengambil topic untuk mengukur kriteria dan mempertimbangkan bobot tiap kriteria dalam memilih sekolah. Alternatif pilihannya adalah SMUK 1 Penabur, SMA Kanisius, SMUN 8. Kriteria seleksi yang dipertimbangkan adalah aspek lokasi yang menyangkut hal (sub kriteria) bebas macet, bebas banjir, dan jauh dekat dari rumah; pengajar yang menyangkut hal (sub kriteria) pengalaman, kinerja, dan lulusan; fasilitas yang menyangkut hal (sub kriteria) laboratorium, lapangan olahraga, kantin, dan gedung sekolah; kredibilitas yang menyangkut hal (sub kriteria) akreditasi, alumnus, dan prestasi; serta ekonomi yang menyangkut hal (sub kriteria) uang SPP, uang pangkal, dan dana 1 tahun.

Pembobotan masing kriteria dan sub kriteria diberikan atas dasar pilihan obektif kepentingan individu yang didukung oleh fakta dalam memprioritaskan kriteria utama untuk memilih sekolah. Ekonomi menjadi kriteria yang paling didahulukan, selanjutnya lokasi, kredibilitas, fasilitas, dan terakhir factor pengajar.

Dari hasil pembobotan dan nilai masing-masing 5 kriteria ternyata 3 alternatif yang diusulkan yakni SMUK 1, Canisius, dan SMUN 8 berbagi nilai yang ketat,dimana akhirnya melalui software ini didapat tingkat bobot yang terbesar adalah SMUK 1 yang dipilih. Oleh karena itu SMUK 1 menjadi pilihan utama yang menjadi bahan pertimbangan individu untuk memasuki jenjang sekolah menengah atas.

TUGAS 5 CASE AHP

JURNAL: INTEGRATION OF GIS BASED SUITABILITY ANALYSIS AND MULTI CRITERIA EVALUATION FOR URBAN LAND USE PLANNING; CONTRIBUTION FROM THE ANALYTIC HIERACHY PROCESS

 

Pada tugas ini dipaparkan mengenai efek dari urbanisasi yang semakin marak dan cepat memacu kebutuhan akan lahan untuk residensi, komersial dan industri. Kasus yang diambil adalah pada Negara Srilanka dimana pokok permasalahannya bukan lagi kekurangan lahan, namun ketidakefektifitasan dan ketidak terencanaannya mekanisme dalam menyediakan lahan bagi kaum urban. Solusi yang ditawarkan oleh jurnal ini adalah menggunakan GIS yakni alat untuk merencanakan penggunaan tanah beserta proses pengembangannya agar lebih efisien dan fungsional. Dalam mengevaluasi masalah ini diperlukan konsiderasi akan perkembangan pengunaan dan konservasi lahan yang meliputi pertanian, karet, kelapa, lahan rawa, dan padi. Pengolahan data ini dilakukan dengan cara pembobotan oleh expert choice. Kesimpulannya adalah perkembangan lahan harus mempertimbangkan 2 hal yakni kemajuan perkembangan itu sendiri dan juga konservasi ekologi lahan, serta dari hasil pembobotan, tanaman pertanian dan berbagai sumber aliran air menjadi prioritas dalam pengembangan sebuah lahan

TUGAS 4 JURNAL DEFINISI AHP

JURNAL:  Improving the Faculty Selection Process in Higher Education: A Case for the Analytic Hierarchy Process

 

Pada jurnal ini dipaparkan mengenai Seleksi dalam fakultas pada institusi akademik yang merupakan salah satu proses yang penting, dimana hal ini akan menimbulkan efek yang berkepanjangan akan kemampuan istitusi tersebut untuk memenuhi misinya. Dalam kasus sebuah fakultas hal ini mempengaruhi kualitas pendidikan, efektivitas dari program dan aktivitas, efisiensi finansial, oleh karena itu pemilihan dalam perekrutan sangat penting untuk mencegah disfungsional departemen yang berdampak negatif bagi keseluruhan aktivitas institusi akademik yakni kehilangan waktu, uang, usaha

Dari jurnal ini , disarankan peningkatan pada seleksi fakultas adalah melalui studied approach of the process, dimana pendekatan ini menggabungkan penilaian kolaboratif institusional sehingga subyektivitas bisa diminimalisasikan sehingga dapat mencegah personal bias dan persepsi.

Hasilnya dari perbaikan ini adalah iklim organisasi yang meningkat akan berefek terhadap partisipasi internal tujan organisasi melalui partisipasi dalam menetapkan struktur terbaik yang merepresentasikan hirarki AHP dan prioritas dan persepsi akan keadilan. Jadi aplikasi dengan menggunakan metodologi AHP secara prinsip akan membangun hirarki, menetapkan prioritas, dan memperbaharui konsistensi logis dengan hasil yang baik yang dapat dikelompokan atas 3 kategori yakni proses keputusan, dinamis kelompok, dan hasil keputusan

TUGAS 3 JURNAL QUALITATIF DECISION MAKING

JURNAL: A Qualitative Decision-Support Model for Evaluating Researchers

 

Pada jurnal ini dipaparkan evaluasi sebagai cara pengambilan keputusan secara kualitatif dimana dalam mengembangkan metode evaluasi ini maka dikembangkan pulalah sebuah sistem evaluasi riset yang menggunakan paradigma qualitative multi attribute modeling. Pada artikel ini dilakukan range skala untuk membobotkan kriteria secara kualitatif. Evaluasi digolongkan atas kriteria kualitas, produktivitas, jurnal, indeks, lain-lain, non jurnal, konferensi, monograph. Selain itu diputuskan impact, relevansi , proyek, indikatior, lain-lain, dsb

Dari hasil pembobotan didapat kesimpulan yakni terdapat hubungan yang kuat antara bobot dengan output model, output model sangat bergantung akan diskretisasi yang diaplikasikan pada tahap sebelum pemrosesan, pilihan dari nilai awal yang sama jauh diskretisasi intervalnya, dapat  menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku model

TUGAS 2 KELEBIHAN KEKURANGAN AHP

JURNAL Improving the Faculty Selection Process in Higher Education: A Case for the Analytic Hierarchy Process

 

Pada artikel ini dipaparkan mengenai metode decision making dengan menggunakan metode AHP dan Fuzzy untuk menyelesaikan masalah multi criteria decision making (MCDM). Pemilihan metode AHP dilakukan beberapa faktor yang mendukung keunggulan metode ini. Faktor pertama adalah keumuman penggunaan metode AHP yang memang sudah banyak diterapkan dan sukses memecahkan berbagai problem pengambilan keputusan. Selain itu faktor yang lain adalah melalui AHP ini ditawarkan sebuah perspektif preskriptif dimana pengambil keputusan dapat melakukan apa yang sebaiknya dan dapat dilakukan dalam membuat keputusan. Selain itu melalui metode ini pengambilan keputusan diindarkan dari dasar intuisi dan subyektifitas pengambil keputusan melalui parameter bobot penilaian kriteria melalui pairwise comparison.

 Namun kelemahan utama metode AHP ini adalah kekurang-mampunan dalam mengatasi faktor ketidakpresisian yang dialami oleh pengambil keputusan ketika harus memberikan nilai yang pasti (pengevaluasian) konsep produk berdasarkan sejumlah kriteria melalui pairwise comparison. Selain itu perhitungan manual AHP akan memunculkan kesulitan apabila kriteria yang digunakan lebih dari 10. Kelemahan lainnya metode ini adalah dimana terdapat kemungkinan dimana hirarki yang berbeda diaplikasikan pada masalah yang identik. Dan juga terdapat kemungkinan perubahan hasil yang berdampak besar akibat perubahan hirarki yang berskala kecil.

 

TUGAS 1 DEFINISI TOOLS DECISION MAKING

JURNAL Improving the Faculty Selection Process in Higher Education: A Case for the Analytic Hierarchy Process

 

Pada jurnal ini dipaparkan definisi tools decision making yakni AHP. Saaty mendeskripsikan AHP sebagai pendekatan pengambilan keputusan berdasarkan pembawaan yang halus akan ketrampilan manusia untuk membuat keputusan akhir akan masalah kecil. Karakteristik yang diharapkan dari pendekatan tersebut adalah kemudahan, kegunaan untuk individual dan grup, akomodatif intuisi, kompromi, pembentukan consensus, dan tanpa prasangka menuju ketrampilan yang khusus atau pengetahuan. Saaty menyarankan bahwa AHP merupakan proses yang membutuhkan pembangunan terstruktur  akan masalah keputusan untuk mendemonstrasikan elemen kunci dan relasi keputusan yang merefleksikan perasaan dan emosi dimana keputusan akhir tersebut dapat direpresentasikan dengan angka penting yang mempunyai rasio. Angka numerik ini dapat digunakan untuk membangkitkan bobot atau prioritas yang merepresentasikan kepentingan relative dari kriteria keputusan. Terakhir alternative dapat dibandingkan kepada standar atau hasil perbandingan lain dan prioritas kriteria dapat disintesa ke dalam statistic tunggal, dimana tiap-tiapnya merepresentasikan alternative yang dapat dianalisa utnuk sensitivitas dalam pergantian keputusan akhir.